blank
Para relawan dari Tim SAR Wonogiri dan Baturetno, dibantu personel Polsek, anggota Koramil, pamong desa dan warga masyarakat, melakukan evakuasi terhadap mayat dua penguras sumur yang tewas karena keracunan gas buang di dalam sumur.(suarabaru.id/bp)
WONOGIRI – Tragedi maut, merenggut dua orang penguras sumur yang tewas karena keracunan gas buang. Ini terjadi, karena mesin pompa yang dipakai untuk menyedot air ikut dimasukkan ke dalam lubang sumur. Kedua korban tewas, terdiri atas Supriyadi (54) dan Suyanto (50), keduanya penduduk Dusun Duren Kidul RT 20/RW 10, Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri).
Bersamaan itu, dua rekan korban mengalami lemas dan dilarikan ke rumah sakit, yakni Wagino (53) dan Sutrisno (42) juga warga Dusun Duren Kidul RT 20/RW 10 Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri. Kematian tragis ini, berlangsung Minggu sore (17/6), saat menguras sumur tetangga, yaitu sumur milik Ny Jumikem (70).
Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede dan Kapolsek Baturetno AKP Subroto, melalui Kasubag Humas Polres AKP Hariyanto, menyatakan, pemicu tewasnya dua orang tukang penguras sumur tersebut, karena keracunan gas buang atau karbondioksida (CO2) dari knalpot mesin diesel pompa yang dimasukkan ke dalam lubang sumur. Itu dilakukan, demi tujuan untuk mempercepat pengurasan air sumur.
Sumur yang dikuras berkedalaman sekitar 15 Meter dan terisi air separohnya. Dengan cara memasukkan mesin pompa ke dalam lubang sumur, memang diperoleh percepatan dalam upaya menguras air sumur. Selang setengah jam kemudian, Supriyadi turun ke dalam sumur, tapi mendadak lemas dan tidak mampu kembali naik keatas. Ini terjadi karena keracunan gas buang dari mesin diesel pompa air yang dipakai menguras air sumur tersebut. Nasib sama juga menimpa Suyanto, yang menyusul masuk ke dalam lubang sumur.
Melihat kedua rekannya yang tidak memberikan jawaban ketika dipanggil dari atas, giliran Wagino menyusul turun ke dalam sumur. Selang beberapa saat, disusul oleh Sutrisno. Namun kondisi Wagino dan Sutrisno mengalami lemas tatkala belum mencapai dasar sumur.
Saksi Antonius Sutarto (38) yang melihat kejadian tersebut, berteriak-teriak minta pertolongan warga. Datang segera saksi Sutono bersama tetangga, untuk memberikan pertolongan. Wagino dan Supriyadi, segera dapat ditarik ke atas, meski kemudian menderita lemas nyaris pingsan, untuk kemudian dilarikan ke rumah sakit guna menjalani pengobatan.
Peristiwa ini segera dilaporkan ke pamong desa dan diteruskan ke Polsek Baturetno. Untuk mengevakuasi Supriyadi dan Suyanto, Polsek mendatangkan relawan Tim SAR guna melakukan pengambilan memakai teknik safety climbing. Kepala Bidang Operasional Tim SAR Wonogiri, Wisnu, menyatakan, korban Supriyadi dan Suyanto akhirnya dapat dievakuasi pada Minggu malam (17/6) pukul 20.30 dalam kondisi tidak bernapas. Turut membantu langkah evakuasi korban, personel Polsek dan anggota Koramil Baturetno bersama pamong desa serta warga setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan prihatin terhadap kejadian ini. ”Tragedi seperti ini sudah berulangkali terjadi, tapi mengapa masih saja terulang ? Kami mengimbau kepada masyarakat, hendaknya paham bahwa gas buang dapat meracuni dan bisa memicu kematian,” tegas Bambang Haryanto.(suarabaru.id/bp)