MAGELANG- Rutin pada setiap peringatan Hari Jadi Kota Magelang, 11 April, pemkot setempat selalu membuat dua gunungan gethuk untuk prosesi Grebeg Gethuk. Tahun ini prosesi tersebut akan dilaksanakan pada Minggu 15 April 2018.
‘’ Gethuk seberat tiga kuintal tersebut akan dibentuk menjadi dua
gunungan. Yaitu gunungan gethuk lanang ( laki-laki) dengan ketinggian 4,3 meter dan gunungan gethuk wadon ( perempuan) setinggi 2.30 meter. Kegiatan itu merupakan rangkaian Hari Jadi Ke 1.112 Kota Magelang pada 11 April 2018,’’ kata Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra, Joko Budyono, kemarin.
Dia menerangkan, kedua gunungan gethuk itu akan diperebutkan oleh warga yang menyaksikan prosesi tersebut di Alun-alun Kota Magelang. Gethuk sebanyak itu merupakan sumbangan dari berbagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Magelang.
Selain prosesi tersebut pada acara itu masyarakat bisa menyaksikan sendratari ‘Rembaganing Tanah Jawi (Babad Mantiasih)’ yang dibawakan oleh sekitar 700 penari dari kalangan pelajar dan sanggar tari. Sendratari itu mengisahkan berdirinya Magelang.
Joko yang juga Ketua Prosesi Grebeg Gethuk menuturkan, prosesi diawali dengan sendratari yang menggambarkan saat berkuasanya Ratu Dyah Balitung sebagai pewaris Kerajaan Mataram Kuna dan berkuasa di tanah perdikan Mantiasih, yang disebut sebagai cikal bakal Magelang.
‘’Sendratari tersebut dimulai dari Kampung Meteseh , Kelurahan
Magelang, Kecamatan Magelang Tengah. Di kampung itu terdapat peninggalan kuna berupa petilasan prasasti Mantiasih. Kegiatan itu berakhir di depan gedung PDAM Kota Magelang yang juga bekas Kantor Wali Kota Magelang, ‘’ tutur mantan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan iring-iringan rombongan Wali Kota Magelang dan Wakil Wali Kota yang menumpang kereta kencana milik Kraton Yogyakarta menuju ke alun-alun untuk mengikuti acara Grebeg Gethuk.
Rencananya acara itu akan dihadiri sejumlah tokoh nasional yang berasal dari Kota Magelang. Antara lain mantan Jaksa Agung Hendraman Soepandji, Ny Tatik Hendro Prijono ( istri mantan Kepala BIN AM Hendro Prijono) dan Suyitno Landung mantan Kabareskrim Polri. (SMNet.Com/dh)