blank
Wali Kota Sigit Widyonindito meletakkan batu pertama kegiatan padat karya di Kelurahan Jurangombo Selatan, SMNet.Com/dok

 

MAGELANG- Tahun 2018 Pemkot Magelang menganggarkan dana Rp 1.258.556.000 melalui APBD untuk pembiayaan kegiatan perluasan kerja sistem padat karya infrastruktur. Kegiatan ini untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Magelang Gunadi Irawan menerangkan, Pemkot Magelang memiliki berbagai program terkait dengan pengentasan kemiskinan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang rutin diselenggarakan setiap tahun adalah kegiatan padat karya.

‘’Tahun ini 17 kelurahan di 3 kecamatan yang melaksanakan kegiatan padat karya,’’ katanya di sela pembukaan kegiatan perluasan kerja sistem padat karya infrastruktur di Kelurahan Jurangombo Selatan, kemarin.

Gunadi mengatakan, tujuan pelaksanaan padat karya antara lain untuk menyediakan lapangan kerja sementara, sekaligus mendayagunakan tenaga kerja penganggur maupun setengah penganggur dari keluarga miskin yang tersebar di 17 kelurahan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai sarana menambah pendapatan masyarakat.

‘’Melalui kegiatan ini, kami  juga mendukung program pemerintah mengurangi angka kemiskinan, serta meningkatkan infrastruktur di 17 kelurahan,’’ ujarnya.

Kegiatan padat karya dilaksanakan selama 20 hari, hingga 20 April untuk Kecamatan Magelang Selatan dan Magelang Tengah. Berikutnya 23 April-15 Mei untuk Kecamatan Magelang Utara.

Target penyerapan anggaran melalui kegiatan ini adalah Rp520.200.000 untuk upah 578 orang. Yaitu mandor Rp 55.000/1 orang/kelurahan. kepala tukang Rp 60.000/1 orang/kelurahan, tukang  Rp 55.000/orang/kelurahan dan pekerja Rp 50.000/orang/kelurahan. Setiap kelurahan mempekerjakan 1 mandor, 1 kepala tukang, 3 tukang dan 25 pekerja.

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito mengemukakan,  kegiatan padat karya tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. ‘’Kalau sebelumnya satu kecamatan hanya 1-2 kelurahan yang melaksanakan padat karya, sudah dua tahun ini seluruh kelurahan di tiga kecamatan melaksanakan semua,’’ tuturnya.

Dia meminta, pengaturan tenaga kerja yang terlibat dalam padat karya dilakukan bergantian. ‘’Kalau bisa pekerjanya itu gantian, dan  padat karya yang dilaksanakan itu tepat sasaran. Jangan sampai karena proyek banyak, kemudian pelaksanaannya asal-asalan ,’’ pintanya.

Sigit juga meminta, kualitas pekerjaan dalam padat karya bisa maksimal. ‘’Untuk bisa mewujudkan hal itu, minimal lurahnya bisa turun meninjau lapangan. Kemudian gaji pekerja juga tepat waktu, jangan sampai telat,’’ harapnya. (SMNet,Con/dh)