blank
Tim penilai dari Jateng mewawancarai para ibu aktivis berbagai kegiatan di Kelurahan Magerari, SMNet/dh

 

MAGELANG- Kelurahan Magersari memiliki banyak sekali potensi unggulan,  yang menjadikan wilayah ini layak bersaing di tingkat provinsi. Pada tahun ini, Kelurahan Magersari maju mewakili Kota Magelang dalam pemilihan Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat Tingkat Jawa Tengah 2018.

‘’Kelurahan Magersari memiliki banyak potensi unggulan di berbagai bidang. Kelurahan ini laik menjadi yang terbaik,  dan mewakili Jawa Tengah untuk pemilihan Pelaksana Terbaik Gotong Royong Masyarakat Tingkat Nasional,’’ kata Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina, saat menerima tim penilai pemilihan tersebut di aula Kelurahan Magersari, kemarin.

Saat ini, lanjutnya, Kelurahan Magersari telah masuk dalam nominasi tiga besar di tingkat provinsi Jawa Tengah. Windarti mengaku optimis kelurahan ini mampu menjadi yang terbaik.

Dia menyebutkan, potensi-potensi unggulan yang ada di kelurahan ini di antaranya UMKM makanan dan kerajinan, inovasi produk wayang yang terbuat dari bilah bambu bernama ‘wayang cumpring’.

“Di kelurahan ini juga terdapat kantin PKK yang bermanfaat menambah penghasilan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan. Tentu masih banyak potensi lainnya yang patut kita apresiasi. Maka, saya nilai kelurahan ini laik mewakili Jawa Tengah ke tingkat nasional,’’ tegasnya.

Ketua tim penilai, Agus Suranta mengatakan, Kelurahan Magersari terpilih masuk nominasi tiga besar setelah dilakukan penilaian sebelumnya berupa presentasi. Tiga nominasi terbaik ini kemudian didatangi tim penilai yang melakukan penilaian lapangan selama satu hari.

‘’Kelurahan Magersari lokasi kedua yang kami nilai. Sebelumnya ke Kelurahan Sampangan, Kota Semarang dan besok ke Kelurahan Pesurungan Kidul, Kota Tegal. Setelah penilaian lapangan, kami akumulasi nilainya dan hasil akan kami usulkan ke gubernur,’’ terangnya.

Dia menerangkan, pemilihan ini merupakan agenda tahunan yang diamanahkan kementerian dengan tujuan pembinaan gotong royong agar tidak hilang. Seperti diketahui, gotong royong merupakan kekhasan bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan.

‘’Melalui lomba ini diharapkan muncul model-model gotong royong di berbagai bidang yang nantinya dapat disebarkan ke masyarakat. Ada empat bidang yang kami nilai, yakni sosial-budaya-agama, kemasyarakatan, ekonomi dan lingkungan hidup,’’ jelasnya.

Selama satu hari tim penilai keliling ke beberapa tempat di Kelurahan Magersari untuk melakukan penilaian. Agus mengemukakan, tim terdiri atas delapan orang dari unsur pemerintah dan akademisi.

‘’Tim kami sebar ke beberapa titik untuk menilai sesuai bidangnya. Adapun pengumuman pemenangnya nanti rencana pada momen Bulan Bakti Gotong Royong, 26 April di Kabupaten Pati,’’ terangnya. (SMNet/dh)