blank
Perpaduan kesenian tradisional dan seni budaya Tionghoa mewarnai perayaan Cap Go Meh di Kota Magelang, SMNet/dh

 

MAGELANG- Perayaan Cap Go Meh di Kota Magelang yang dimulai Jumat (2/3) pagi hingga tengah malam diwarnai kerukunan antarumat beragama dan antarbudaya. Diawali kirab budaya melalui Jalan Pemuda (pecinan) hingga pertunjukan kembang api semuanya menjadi hiburan masyarakat.

Aneka macam seni tradisional  berpadu harmonis dengan seni budaya  Tionghoa. Kelompok seni jathilan, reog Ponorogo, warok bocah, musik truntung dan sebagainya tampil beriringan dengan seni liong, barongsai, dan boneka raksasa berpakaian khas Tionghoa seperti ondel-ondel yang menari mengikuti alunan musik Mandarin.

Suasana makin meriah ketika barongsai beratraksi di sepanjang jalan. Bahkan mengambil angpao yang telah disediakan para pemilik toko di kawasan Pecinan. Aksi mengambil angpao yang terkadang barongsai arus meloncat tinggi,  membuat warga yang menonton berdecak kagum.

Salah satu tokoh masyarakat Tionghoa, David Herman Jaya yang juga sesepuh di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio Kota Magelang mengatakan, perayaan  Cap Go Meh sangat  harmonis. Beragam kesenian tampil bersama menghibur masyarakat.

‘’Cap Go Meh diadakan sebagai puncak perayaan Imlek. Imlek sendiri asalnya bukan agama, tapi kebudayaan. Yaitu memperingati pergantian tahun berdasar kalender China. Maka, Cap Go Meh dan Imlek secara keseluruhan merupakan perayaan budaya,’’ terangnya.

Pemilik New Armada Group itu menjelaskan, dalam setiap perayaan Cap Go Meh di Magelang selalu menampilkan beragam kesenian dari lokal Magelang hingga khas Tionghoa. Perayaan kali ini setidaknya ada sepuluh kelompok kesenian tradisional yang terlibat.

‘’Toleransi selalu kami utamakan. Setiap Cap Go Meh tidak meninggalkan kesenian tradisional baik dari Magelang maupun dari luar kota. Semua berbaur di sini, yang muaranya adalah kebersamaan,’’ tegasnya.

Menurutnya, ada harapan kondisi ekonomi di Indonesia akan makin membaik di tahun shio anjing tanah ini. Anjing memiliki sifat setia pada pemilik atau pengasuhnya, meski terkadang juga galak. Anjing menjadi simbol kemakmuran dan kejayaan. ‘’Saya harap Indonesia makin jaya dan makmur warganya,’’ ungkapnya.

Vivi,  pemilik Toko Sepatu Sama mengutarakan, perayaan Cap Go Meh kali ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya. Dia menyambut gembira kemeriahan ini dan berharap tokonya yang sudah berdiri lama ini makin ramai banyak pembelinya.

‘’Setiap tahun kami selalu menantikan perayaan Cap Go Meh, karena pasti ramai. Saya siapkan sepuluhan angpao untuk diambil barongsai di toko. Barongsai adalah simbol keberuntungan, sehingga kami berharap ke depan makin beruntung lagi,’’ ujarnya. (SMNet/dh)