blank
Gambar: Dari kiri, Dr Hari Bakti Mardikantoro Mhum, Prof Dr Achmad Slamet Msi, Dr Turahmat SPd MPd, Prof Dr Teguh Supriyanto MHum, Prof Dr Suminto A Sayuti, Prof Dr Agus Nuryatin MHum.(Foto: Hm)

SEMARANG – Dosen prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unissula, Turahmad SPd MPd berhasil meraih doktor dari Unnes (I5/2/2018). Dalam disertasinya ia meneliti teater/ drama di Indonesia yang telah ada sejak zaman kerajaan melalui teater tradisional.

Menurutnya tidak tepat jika dikatakan teater/ drama Indonesia itu mengikuti aliran-aliran barat (Eropa). Ia berhasil menemukan karakteristik surealisme dan absurdisme teks drama khas Indonesia. Temuannya ini menjadi bukti bahwa lokalitas Indonesia dalam ilmu pengetahuan memiliki kekayaan intelektual yang lebih tinggi nilainya dibanding pengetahuan Barat.

Pria kelahiran 25 Juli 1985 ini, lebih lanjut mengatakan bahwa pereduksian surealisme dan absurdisme Eropa ke Indonesia harus dilakukan dengan memperhatikan konteks-konteks ke-Indonesiaan.

Bahkan, sebetulnya kurang tepat jika dipakai istilah ‘reduksi’. Sebab pada kenyataannya teks-teks drama Indonesia itu dibuat dengan tidak mereduksi, menyesuaikan, mengikuti, atau ‘meniru-niru’ aliran apapun di Eropa.

Teks drama Indonesia benar-benar, lahir, hidup, tumbuh, dan berkembang berdasarkan konteks-konteks kebudayaan Indonesia. Teks-Teks drama Indonesia diterima dengan baik dan menjadi milik pembaca Indonesia.

Masyarakat dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk memperbaiki kosep surealisme dan absurdisme teks drama Indonesia yang selama ini keliru. Dengan demikian maka tidak ada lagi ketimpangan pemahaman tentang surealisme dan absurdisme teks drama Indonesia.

Dalam proses pembelajaran, hasil penelitian ini bisa dijadikan acuan tentang pemahaman konsep surealisme dan absurdisme teks drama Indonesia yang benar. Dengan demikian maka tidak ada lagi kesalahan pemahaman terhadap dua konsep ini.

Turahmat sudah cukup lama menekuni duania teater, bahkan dalam kesehariannya, dosen ‘nyentrik’ ini selalu bergelut dengan dunia teater. Tercatat puluhan naskah drama telah ia ciptakan. Berbagai lakon juga pernah ia pentaskan, baik sebagai aktor maupun sebagai sutradara. Di akhir ujian terbukanya itu, promotor Prof Dr Agus Nuryatin MHum berpesan agar ia tetap eksis untuk berkarya disamping mengajar.(SuaraBaru.id)