blank
Menhub dan Gubernur Ganjar saat menandai dimulainya pembangunan Bandara A Yani beberapa waktu lalu.(Foto: Hm)

SEMARANG – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, meningkatnya investasi dan perekonomian Jawa Tengah menuntut adanya sarana transportasi udara yang banyak. Permintaan pembangunan bandara di Jawa Tengah itu bermunculan ke kementerian perhubungan.

Untuk itu setelah Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dibangun baru, masyarakat akan diberi alternatif dua bandara baru di Purbalingga dan Blora.

“Tapi harus kita kaji, bandara bisa dibangun dengan jarak antara 100 sampai 150 kilometer dari bandara yang sudah ada. Di luar itu ya dimaksimalkan yang ada,” katanya pada wartawan usai acara topping off (penutupan atap) terminal bandara di Semarang (11/1/2018).

Maka melihat usulan, bandara yang bisa dibangun di Jawa Tengah baru di Blora dan Purbalingga. Sedangkan usulan di pantura barat seperti Pekalongan dan sekitarnya belum menjadi prioritas.

Untuk yang pertama ialah Bandara Jenderal Sudirman di Wirasaba, Purbalingga. Bandara ini merupakan pengembangan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara. “Wirasaba sekarang masih proses pengadaan tanah, kita ingin buat bandara komersial mandiri,” tegasnya.

Sedangkan bandara di Blora baru tahap perencanaan desain. “Kalau Blora tanahnya sudah ada, sedang proses desain. Ya kalau Bandara Ahmad Yani ini targetnya sebelum lebaran bisa selesai, Blora dan Purbalingga sebelum lebaran dibangun,” tegasnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya juga sedang memikirkan sara interkonektivitas bandara dengan moda transportasi lain.

“Akan kita hubungkan dengan kereta jadi penumpang turun pesawat mudah menuju tujuan masing-masing,” tegasnya.(SMNet/md)