blank
Umat Tri Dharma Klenteng Liong Hok Bio Kota Magelang melaksanakan sembahyang Sang An (Punggahan Toa Pekong) di depan patung Tjo Cau Kong ( Dewa Dapur), SMNet/dh

MAGELANG- Umat Tri Dharma Liong Hok Bio Kota Magelang menggelar sembahyang   Sang An (Punggahan  Toa Pekong) . Sembahyang yang dilaksanakan  Jumat  (9/2) merupakan awal rangkaian  Tahun Baru Imlek 2569/ 2018). Selain sembahnyang di depan altar klenteng, umat juga bersembah di depan patung Tjo Cau Kong ( Dewa Dapur) yang letaknya di dapur kelenteng  yang pernah terbakar di tahun 2014 lalu. ‘’Namanya juga Dewa Dapur, jadi tempatnya juga di dalam dapur,’’ kata Ketua Yayasan Tri Bakti, Paul Candra Wesi Aji, kemarin.

Dia menerangkan,  sembahyang Toa Pekong naik dilakukan untuk melaporkan kepada para dewa, khususnya Dewa Tjo Cau Kong tentang amal baik dan buruk para umat selama setahun perjalanan. Para umat berharap pada sembahyang itu   amal perbuatan yang baik selama satu tahun dilaporkan dewa kepada  Tuhan Yang Maha Esa.

Setelah sembahyang Punggahan  tersebut, umat Tri Dharma  Liong Hok Bio  Kota Magelang  Minggu  11 Februari  akan melakukan pembersihan rupang-rupang (patung) dewa/dewi yang ada di dalam klentheng yang berdiri pada tahun 1.864.

Paul menjelaskan, namun pada pembersihan rupang tersebut ada sedikit perbedaan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni patung di dalam klenteng dibersihkan sedikit-sedikit, karena sebagian besar patung yang ada merupakan patung baru dan dimasukkan ke dalam klenteng saat   acara “ngeslupi” ( menempati) Tempat Ibadah Tri Dharma ( TITD) Liong Hok Bio yang baru selesai  dan digunakan kembali pada 28 November 2017 lalu.
”Pembersihan rupang –rupang tersebut akan dilaksanakan tidak seperti biasanya menggunakan air, karena  patung-patung tersebut masih tergolong baru dan baru dimasukkan ke dalam klenteng pada saat “ngeslupi” beberapa bulan lalu,” ujarnya.

Usai itu, lanjutnya, pada hari yang sama diselenggarakan aksi sosial donor darah dan pembagian bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat Magelang dan sekitarnya. Sedang sembahyang Ti Sik ( tutup tahun) akan dilaksanakan pada malam menjelang pergantian tahun, tepatnya 15 Februari 2018 mulai pukul 22.30 WIB, sebagai sebagai tanda habisnya tahun Imlek 2568. Pada Jumat (16/2) dini hari pukul 00.00 dilaksanakan sembahyang menyambut tahun baru Imlek 2569/ 2018 yang dilanjutkan dengan pembagian berkah Sin Cia.

‘’Bila cuaca mendukung , kami juga akan menggelar atraksi Liong Samsi di halaman  Klenteng Liong Hok Bio, mulai pukul 20.00 WIB- 21.00 WIB. Pertunjukan itu untuk menghibur masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya,’’ tuturnya.
Dia menambahkan, sembahyang  Imlek tidak hanya berhenti
setelah Tahun Baru Imlek, melainkan   tiga hari  setelah itu tepatnya 19 Februari , para umat akan melaksanakan   Sembahyang Pudunan (Toa Pekong turun ke bumi). ‘’ Pada saat itu dewa-dewi yang baru saja memberikan laporan
pada Tuhan, kembali turun ke bumi,’’ terang Paul.

Umat kembali melakukan sembahyang pada Jumat (23/2) yakni
sembahyang besar  kepada Tuhan Yang Maha Esa ( King Dhi Kong). Kemudian  pada Senin ( 26/2)  akan melaksanakan Ci Swak ( ritual membuang sial) dan dilanjutkan  sembahyang   kenaikan Kwan Sing Tee Koen pada 28 Februari.

Sebagai puncak acara Imlek 2569, lanjut Paul Chandra, pada malam Cap Go Meh yang akan dilaksanakan 2 Maret mendatang,  TITD Liong Hok Bio  Magelang mengelar pesta kembang api sekitar pukul 23.00 WIB. “Sebelumnya pada siang harinya  dilakukan kirab Cap Go Meh menyusuri jalan-jalan di kawasan Pecinan Kota Magelang,’’ jelasnya. (SMNet/dh)