blank
Dua seniman, ES Wibowo dan Budiyono menjamas peralatan kerja wartawan, SMNet/dh

MAGELANG- Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Magelang tidak hanya diperingati oleh insan pers, tetapi juga oleh warga RT 03 RW 01 Kampung Potrosaran, Kelurahan Potrobangsan, yang dimotori seniman ES Wibowo dan Budiyono.

Mereka menggelar ritual khusus, yaitu menjamas peralatan kerja yang setiap hari digunakan para wartawan  yang bertugas di Kota  Magelang dan sekitarnya. Kebanyakan yang dijamas adalah kamera.

Jamasan dilakukan di bawah Menara Bengung (sirene yang digunakan pada zaman Belanda) yang berada di Tanggul Kali Kota di sisi timur Kampung Potrosaran, oleh kedua seniman. ES Wibowo dikenal sebagai penyair, sedang Budiyono adalah budayawan yang juga Dosen Untidar Magelang.

Selain peralatan kerja wartawan yang dijamas oleh dua seniman dari Padepokan ‘Gunung Tidar’ tersebut, ikut pua dijamas Ketua PWI Kota Magelang, Adi Daya Perdana, dengan diguyur  air kendi yang dicampur dengan bunga mawar merah putih.

Acara jamasan memperingati HPN 2018 juga dihadiri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan mantan Ketua PWI Jateng Bambang Sadono, yang kini menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jateng.

Sebelum acara jamasan, warga  Kampung Potrosaran mengikuti arak-arakan di sekitar kampung menuju Tanggul Kali Kota. Kegiatan itu dimeriahkan kesenian dari  anak-anak  Papua yang sedang menuntut ilmu di SMA Katholik Pendowo Magelang, siswa SD Pendowo Magelang,  para santri dari Pondok Pesantren modern ‘Selamat’ dan  teater dari Untidar.

blank

 

Bambang Sadono dalam sambutan singkatnya berharap, wartawan yang bertugas di Magelang dan sekitarnya harus menjunjung tinggi  kebenaran dan
selalu berpihak pada kebenaran.

‘’ Dalam dunia pewayangan, tokoh Setyaki mempunyai sifat membela
kebenaran. Saya berharap para wartawan saat menjalankan tugasnya
bisa mencontoh Setyaki,’’ pinta  mantan Wakil Pemimpin Redaksi  Suara Merdeka.

Wali Kota Sigit Widyonindito mengaku berhutang budi kepada insan pers yang bertugas di Kota Magelang. Karena selama memimpin,  kemajuan Kota Magelang juga tidak lepas dari peranan para wartawan.

‘’Saya merasa berhutang budi kepada rekan-rekan pers. Karena, wartawan
yang ada di Kota Magelang telah bersama-sama membangun Kota
Magelang. Yaitu ikut mencerdaskan anak bangsa dan  ikut memberikan
nilai positif kepada masyarakat,’’ ungkapnya.

Pada acara itu Sigit menerima dua buku kumpulan sajak dari Bambang Sadono yang berjudul ‘Sumpah Setyaki’.Wakil Ketua PWI Kota Magelang, Joko Suroso juga menerima buku serupa. (SMNet/dh)