blank
Wali Kota Sigit Widyonindito memukul gong tanda dibukanya Popda Kota Magelang. (Foto: SMNet/dh)

MAGELANG- Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengaku prihatin dengan adanya jual beli atlet antardaerah yang terjadi setiap kali dilaksanakan event pertandingan olahraga. Kejadian itu harus menjadi perhatian serius, serta harus ditindaklanjuti oleh pemerintah.

‘’Meskipun sudah diatur dalam peraturan pemerintah, namun hal ini perlu menjadi perhatian serius kita semua,’’ ungkapnya saat membuka Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan seleksi atlet beladiri Kota Magelang, di GOR Samapta, Minggu (4/2/2018).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Sigit meminta seluruh pembina olahraga baik di sekolah maupun jajaran pengurus cabang, agar sedini mungkin menanamkan rasa memiliki serta kebanggaan dalam diri atlet. ‘’Tanamkan rasa memiliki dan kebanggaan pada Kota Magelang, sehingga akan tumbuh loyalitas dalam diri atlet,’’ pintanya.

Dia menegaskan, langkah antisipasi ini dimaksudkan agar program daerah berupa olahraga yang berjenjang serta berkelanjutan, tidak putus di tengah jalan. Mengingat, olahraga menjadi salah satu kekuatan yang mampu mengangkat prestise suatu daerah. Maka semua daerah berlomba menampilkan atlet terbaik, tanpa adanya rasa khawatir atlet binaannya akan ‘dibeli’ daerah lain.

Terkait itu, Sigit meminta kepada para atlet di Kota Magelang untuk menumbuhkan semangat menjadi yang terbaik dengan cara santun, beretika, bermartabat, sehingga kelak dapat menjadi atlet yang sejati. ‘’Raih prestasi dengan cara yang terdidik dan terhormat. Hindari hal-hal yang merusak citra atlet dan citra pelajar,’’ harapnya.

blank
Keterangan foto 4BATLET1 MGL-DH
Atraksi cabang beladiri taekwondo oleh pelajar. (Foto: SMNet/dh)

Mengenai pelaksanaan Popda tahun ini, Sigit mempersilahkan GOR Samapta yang baru saja selesai direhab untuk dipergunakan. Meskipun peresmian GOR baru akan dilaksanakan Rabu (7/2) mendatang.

‘’GOR Samapta ini digunakan perdana untuk pelaksanaan Popda, meski Rabu besok baru akan diresmikan. Tetapi karena untuk kegiatan positif, memajukan olahraga, jadi saya izinkan dipakai dulu,’’ tuturnya.

Ketua Panitia Popda Kota Magelang, Catur Adi Subagyo mengatakan, Popda tahun 2018 ini diikuti 1.444 atlet. Peserta dari SD/MI sebanyak 401 siswa, SMP/MTs 512 dan SMA/SMK/MA 531 siswa.

Kegiatan tahunan ini dilaksanakan selama 10 hari hingga 13 Februari 2018. Lokasi pertandingan di berbagai venue di Kota Magelang. Seperti Lapangan Abu Bakrin, aula SMKN 1 Magelang, Lapangan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), GOR Djarum, GOR Mandira, Balai Pelajar dan sebagainya.

Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan berjumlah 12 cabang untuk tingkat SD/MI, 15 cabang tingkat SMP/MTs dan 15 cabang tingkat SMA/SMK/MA.

Cabang olahraga tersebut di antaranya voli, panahan, bulu tangkis, taekwondo, karate, atletik, renang, sepak takraw, tenis lapangan, tenis meja, basket dan lainnya.

Total medali diperebutkan pada Popda tahun ini sebanyak 1.182 medali. Terdiri 295 medali untuk tingkat SD/MI, 443 SMP/MTs dan 444 SMA/SMK/MA.

‘’Melalui Popda diharapkan dapat menjaring bibit potensial atlet pelajar yang akan dibina lebih lanjut, dan diharapkan berprestasi di tingkat Kedu, nasional dan Internasional,’’ ujar Catur. (SMNet/dh)