blank
Kapolda dan Sabam Sirait saat menengok 15 suporter Persebaya di Polresta.(dok)

SOLO – Sebanyak 15 suporter Persebaya Surabaya yang kedapatan membawa senjata tajam pada pertandingan Persebaya melawan PSMS Medan, di Stadion Manahan Solo, Sabtu (3/2/2018), diamankan Kepolisian Resor Kota Surakarta.

“Sebelumnya, kami telah mengamankan sebanyak 15 suporter Bonek karena membawa senjata tajam saat akan menyaksikan pertandingan Piala Presiden, kemudian mereka kami lepas,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Condro Kirono di Solo, Minggu (4/2/2018).

Sebagai langkah lanjutan, pihaknya memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak tersebut dengan memulangkan ke rumah masing-masing.

“Kami akan antar mereka ke rumah masing-masing. Selanjutnya mengenai pembinaan kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait di Kota Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur,” katanya.

Ia berharap selama perhelatan Piala Presiden tersebut tidak lagi ada kasus serupa dan diharapkan seluruh pihak ikut menjaga situasi agar kondusif.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pengarah Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait. mengapresiasi tindakan Kepolisian melepas para Bonek tersebut.

“Mereka dibebaskan dengan pembinaan. Saya sendiri prihatin karena ternyata yang paling muda ada anak kelas enam SD, yang seharusnya bisa melihat sepak bola dengan aman, tetapi malah membawa senjata yang membahayakan nyawa orang lain,” katanya.

Untuk mengantisipasi agar hal yang sama tidak terulang, ia meminta kepada seluruh tim agar memberikan pemahaman kepada masing-masing suporter.

“Pemahaman bahwa membawa senjata tajam ini melanggar undang-undang dan bisa dihukum. Saya berharap agar tim bisa sosialisasi ke suporter,” katanya.(SMNet/sr)